Terminal Kehidupan; sebuah renungan kecil

Written by Siti Lailatul Hajar (Bintang Sahara) on Kamis, 07 Februari 2013 at 17.03



Hidup ini bagaikan perjalanan panjang yang melewati banyak jalan. Terkadang jalan itu terjal membatu, licin, atau lurus nan mulus. Setiap kali melakukan perjalanan, pastilah kita mampir sejenak. Beristirahat sebentar memulihkan tenaga, mengisi bensin untuk melanjutkan perjalanan. Itulah terminal-terminal yang senantiasa kita mampir.
Apapun yang ada di sekitar kita pun hanyalah sebagai terminal dalam kehidupan kita. Terminal ini hanyalah tempat sementara. Bukan untuk kita tinggal selamanya. Rumah, teman, keluarga, barang berharga yang melekat pada diri, semuanya hanya terminal sementara. Tidak ada yang benar-benar kita miliki seutuhnya. Intinya, tak ada yang benar-benar bersama kita nantinya.
Suatu contoh, orang yang tinggal di Jakarta misalnya, adalah karena orang yang tinggal di daerah tersebut sebelumnya telah tiada. Begitu juga tidak menutup kemungkinan, ia akan berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Dari Jakarta kemudian ia harus tinggal di Australia karena suatu tugas. Lalu, ia harus kembali lagi ke negerinya, Indonesia, dan ditempatkan di Sumatera untuk mengabdikan dirinya. Begitu seterusnya.
Begitupun dengan orang-orang yang menyayangi di sekitar kita. Mereka semua hanyalah terminal kehidupan kita. Tidak selamanya kita akan tinggal besama mereka untuk selamanya. Banyak hal yang mungkin mennyebabkan adanya perpisahan. Jarak, waktu, tempat, bahkan kematian yang tak terduga-duga. Satu orang pergi, datanglah yang lalin. Satu teman menghilang, tumbuhlah seribu teman yang meyayangi kita.
Jelas sudah, tak ada yang abadi di sekitar kita. Itu semua hanya terminal-terminal yang mewarnai kehidupan kita. Meski[un demikian, saat kita bisa menghabiskan waktu bersama orang-orang yang menyayangi kita, cobalah untuk memberikan kasih saying sepenuhnya. Karena sesungguhnya, Tuhan hanya memberikan kesempatan padamu hari ini saja. Esok masih menjadi misteri. Belum tentu, esok atau bahkan nanti kita masih bersama mereka.
So, sayangilah orang-orang yang sekarang menghiasi warna-warni kehidupanmu. Mereka adalah orang-orang terbaik yang Tuhan kirimkan untukmu. Bukan hanya itu, apapun saja namanya yang ada di sekitarmu saat ini, pergunakan dengan sebaik-baiknya. Kepakkan sayapmu untuk terbang lebih tinggi lagi.
Well, intinya syukuri segala yang ada di sekitarmu dan jangan pernah sekalippun untuk menyia-nyiakannya. Berterima kasih atas apa yang Tuhan berikan pada kita dan berterima kasih pada orang-orang yang telah menginspirasi kita. Semua itu amat berharga saat kita menyadarinya.

0 Responses to "Terminal Kehidupan; sebuah renungan kecil"

Pages

@suryacinta. Diberdayakan oleh Blogger.

Labels

Our Partners

Categories

Resources

Bookmarks

Bintang Sahara

Semua lebih berarti, apabila dihayati.